»

16 Januari 2009

Sisi Lain Dari Palestina

Tiga hari yg lalu tepatnya hari Rabu atau sehari usai UAS, saya sengaja utk berziarah ke makam sahabat Mu'adz bin Jabal dan Amir bin Abi Waqas. Tidak susah utk mencapai makam ke dua sahabat ini, karena selain transportasinya sangat mudah, jarak tempuhnya pun hanya memakan waktu krg lebih 40 menit saja dari tempat tinggalku. Dengan menggunakan bus umum di depan kampus, saya pun menuju Terminal Aghwar lalu berganti bus menuju daerah Suna dan di sinilah sahabat Mu'adz di makamkan. Setelah 15 menit di makam beliau, saya pun diajak minum teh oleh para penjaganya. Sembari berbincang ttg kondisi di Jordan maupun Indonesia, mereka pun menjelaskan bahwa bau wangi yg terdapat di makam sahabat mu'adz bukan karena disemprot minyak wangi, melainkan karunia Allah yg telah berlangsung sejak lampau, subhanallah batinku.

Tidak berselang lama, akupun menuju makam Sahabat Amir yg krg lbh 7 km dr makam sahabat mu'adz, tepatnya di daerah Suna Utara. Setelah dari makam akupun diajak ke kediaman penjaga makam tersebut, yg ternyata bernama Syeh Habibi. Qt pun berjalan menuju dataran agak tinggi hingga akhirnya sampai di rumah beliau. Sambil makan roti dan minum teh, beliau pun menunjuk sebuah persawahan yg agak jauh (kira2 sejauh alas babatan-blokagung), sambil mengatakan "Itu lo Palestina", "masak ya?!! jawab q sambil nggumun gak percaya". "Beliau pun menimpali tp Gaza jauh lo, karena Gaza dekat Mesir".

Masya Allah sgt deket sekali antara kedua negara ini. Bahkan rata2 mata pencaharian mereka pun jg sama, yakni petani. Di antara hasil pertaniannya adalah lemon, bayam, wortel, kacang2an dll. Subur dan hijau, itulah kesan yg aku lihat di daerah ini. Udara yg sejuk benar2 menggambarkan kesejukan dan keramahan penduduknya, sekalipun agama kedua daerah ini berbeda. Di sisi Jordan mayoritas warganya adalah muslim sedangkan Palestina di huni oleh masyarakat yg beragama Yahudi. Sama sekali tidak nampak adanya perselisihan di antara mereka. Semua masyarakat hidup dalam rasa aman, damai dan jauh dari ketakutan. Sehingga efek positifnya kesejahteraan dan ekonomi masyarakatpun juga dapat terwujud.
"Alangkah indahnya apabila suasana serupa juga tercipta di Gaza, semoga saja, amin....."

1 komentar:

@niem'$ mengatakan...

Sungguh Begitu nikmatnya perdamaian....mari sejenak kita bayangkan jika kita menjadi warga palestina....BOOOOOMMMMM......hiruk pikuk suara jerit tangis yang menyayat hati mewarnai hari-hari terus dan terus dan sampai kapan berakhir....
smoga Alloh membuka jalan perdamaian...
karena hidup tenang dan bahagia merupakan hak setiap hamba Alloh....Amin...
met study gus...
gali ilmu sedalem mungkin....n transfer ke kami smua keyz....Mahasiswa STAIDA always waiting for your information...
take U care...